Kamis, 25 Desember 2014

Kalau di Pelihara Pasti Bermanfaat

Sebuah bangunan Jembatan gantung berdiri kokoh melintas diatas aliran sungai Rupit yang lebar dan mengalir deras..tetapi siapa yang menyangka kalo jembatan gantung tersebut ternyata dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2005 yang pada saat itu masih bernama Program Pengembangan Kecamatan (PPK), " jembatan ini kami bangun dewek secara gotong royong pak guna ke  dana PPK tahun 2005.." tutur pak Jaya yang memiliki nama lengkap Jaya Kesuma, pria yang akra disapa Pak Jaya ini sudah sejak tahun 2003 dipercaya oleh mayarakat untuk mengelola kegiatn PNPM.
Ternyata dibalik kekokohan jembatan gantung ini yang sehari-hari dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana transfortasi yang membuka isolasi dari daerah di seberangnya yang sekaligus merupakan urat nadi perekonomian masyarakat ada hal menarik yang membuat jembatan tersebut tetapi bermanfaat walaupun sudah berusia 9 tahun lebih.
Jembatan ini dipelihara secara swadaya oleh masyarakat melalui iuran yang di dapatkan dari masyarakat secara sukarela yang melintasi jembatan yang diambil setiap hari jumat, dari dana tersebut lah pemeliharaan bagian-bagian jembatan ini  yang perlu di perbaiki.
" Kalau tidak ada iuran ini tidak mungkin jembatan ini tetap berdiri pak..." ujar pak Junaidi sebagai ketua Tim pemelihara Jembatan ini.
semoga apa yang dilakukan oleh masyarakat Lesung batu ini dapat menginfirasi tempat-tempat lain dalam mengatasi masalah pemeliharaan hasil kegiatan PNPM di desa masing-masing...Terima kasih PPK ...PNPM Yess..../iec

Selasa, 28 Oktober 2014

Alhamdulillah …… kami mendapatkan yang kami impikan

            Judul diatas tanpa sadar terucapkan oleh ibu fajria, salah satu guru PAUD Raudhatul Jannah setelah MSDT gedung PAUD di desa Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Musi Rawas Utara. Ada rasa bahagia melihat keberhasilan ini. Hal ini karena usulan untuk pembangunan gedung PAUD sudah dimulai dari tahun 2009. Ibu fajria yang juga kader desa atau KPMD desa sangat gelisah dengan pendidikan anak anak usia dini desanya, yang kadang di bawa ke ladang atau kebun ketika orang tuanya berladang.
            Kegelisahan ini bek gayung bersambut dengan usulan melaui PNPM MPd yang ia ketahui dari fasilitator kecamatan ketika fasilitasi di desa. Namum niat mulia ini mendapat kendala dari minimnya infrastruktur di desa, sehingga kalah dalam prioritas usulan desa. Hingga tahun 2013, usulan pembangunan gedung PAUD menjadi salah satu dari usulan sarana prasarana desa yang terdanai ditingkat kecamatan. Keberhasilan bertambah manis setelah desa Lesung Batu juga mendapat bantuan dana dari pemerintah untuk pembangunan kantornya, …. jadi lengkaplah sudah… ‘saatnya untuk mewujudkan mimpi itu’,’ gumamnya.” Dan anak anak kita tidak bersekolah lagi di bawah rumah panggung dan musalla ‘,’sambung Edi kader teknis desa Lesung Batu.

            Untuk biaya pembangunan gedung PAUD beserta mobile / mainan sebesar : Rp. 76.374.000 untuk sarana prasarana, Rp. 2.411.000,- untuk OP TPK , Rp. 1.608.000,- untuk OP UPK.  Dalam pelaksanaan pembangunan Gedung PAUD ini, masyarakat juga memberikan swadaya semampu mereka, baik berupa material seperti pasir, koral dan bantuan tenaga kerja.
Sekarang sudah mempunyai murid 32 orang, yang setiap dikenakan biaya Rp. 35.000,- sebagai sumbangan yang dipergunakan untuk perawatan, bantuan honor guru, selain dari donatur.
Saat ini PAUD Raudhatul Jannah telah mengajukan dana Bantuan Operasinal Pendidikan ( BOP ) agar dapat meningkatkan mutu dalam proses belajar mengajar.


*YM Surya Tanjuang. ( Fasilitator Kecamatan )
diedit oleh : Havana/meidy/alfarabi (Tim Faskab)