Sebuah bangunan Jembatan gantung berdiri kokoh melintas diatas aliran sungai Rupit yang lebar dan mengalir deras..tetapi siapa yang menyangka kalo jembatan gantung tersebut ternyata dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2005 yang pada saat itu masih bernama Program Pengembangan Kecamatan (PPK), " jembatan ini kami bangun dewek secara gotong royong pak guna ke dana PPK tahun 2005.." tutur pak Jaya yang memiliki nama lengkap Jaya Kesuma, pria yang akra disapa Pak Jaya ini sudah sejak tahun 2003 dipercaya oleh mayarakat untuk mengelola kegiatn PNPM.
Ternyata dibalik kekokohan jembatan gantung ini yang sehari-hari dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana transfortasi yang membuka isolasi dari daerah di seberangnya yang sekaligus merupakan urat nadi perekonomian masyarakat ada hal menarik yang membuat jembatan tersebut tetapi bermanfaat walaupun sudah berusia 9 tahun lebih.
Jembatan ini dipelihara secara swadaya oleh masyarakat melalui iuran yang di dapatkan dari masyarakat secara sukarela yang melintasi jembatan yang diambil setiap hari jumat, dari dana tersebut lah pemeliharaan bagian-bagian jembatan ini yang perlu di perbaiki.
" Kalau tidak ada iuran ini tidak mungkin jembatan ini tetap berdiri pak..." ujar pak Junaidi sebagai ketua Tim pemelihara Jembatan ini.
semoga apa yang dilakukan oleh masyarakat Lesung batu ini dapat menginfirasi tempat-tempat lain dalam mengatasi masalah pemeliharaan hasil kegiatan PNPM di desa masing-masing...Terima kasih PPK ...PNPM Yess..../iec
Kamis, 25 Desember 2014
Selasa, 28 Oktober 2014
Alhamdulillah …… kami mendapatkan yang kami impikan
Judul
diatas tanpa sadar terucapkan oleh ibu fajria, salah satu guru PAUD Raudhatul
Jannah setelah MSDT gedung PAUD di desa Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu
Kabupaten Musi Rawas Utara. Ada rasa bahagia melihat keberhasilan ini. Hal ini
karena usulan untuk pembangunan gedung PAUD sudah dimulai dari tahun 2009. Ibu
fajria yang juga kader desa atau KPMD desa sangat gelisah dengan pendidikan
anak anak usia dini desanya, yang kadang di bawa ke ladang atau kebun ketika
orang tuanya berladang.
Kegelisahan
ini bek gayung bersambut dengan usulan melaui PNPM MPd yang ia ketahui dari
fasilitator kecamatan ketika fasilitasi di desa. Namum niat mulia ini mendapat
kendala dari minimnya infrastruktur di desa, sehingga kalah dalam prioritas
usulan desa. Hingga tahun 2013, usulan pembangunan gedung PAUD menjadi salah
satu dari usulan sarana prasarana desa yang terdanai ditingkat kecamatan.
Keberhasilan bertambah manis setelah desa Lesung Batu juga mendapat bantuan
dana dari pemerintah untuk pembangunan kantornya, …. jadi lengkaplah sudah…
‘saatnya untuk mewujudkan mimpi itu’,’ gumamnya.” Dan anak anak kita tidak
bersekolah lagi di bawah rumah panggung dan musalla ‘,’sambung Edi kader teknis
desa Lesung Batu.
Untuk
biaya pembangunan gedung PAUD beserta mobile / mainan sebesar : Rp. 76.374.000
untuk sarana prasarana, Rp. 2.411.000,- untuk OP TPK , Rp. 1.608.000,- untuk OP
UPK. Dalam pelaksanaan pembangunan
Gedung PAUD ini, masyarakat juga memberikan swadaya semampu mereka, baik berupa
material seperti pasir, koral dan bantuan tenaga kerja.
Sekarang sudah mempunyai murid 32
orang, yang setiap dikenakan biaya Rp. 35.000,- sebagai sumbangan yang
dipergunakan untuk perawatan, bantuan honor guru, selain dari donatur.
Saat ini PAUD Raudhatul Jannah telah
mengajukan dana Bantuan Operasinal Pendidikan ( BOP ) agar dapat meningkatkan
mutu dalam proses belajar mengajar.
*YM Surya Tanjuang. ( Fasilitator
Kecamatan )
diedit oleh : Havana/meidy/alfarabi (Tim Faskab)
Langganan:
Postingan (Atom)